Monday, April 24, 2017

RAHASIA DIBALIK MUSIBAH YANG SERING MENIMPA UMAT MANUSIA

Pada Bagian  MUHASABAH ini akan di jelaskan tentang  sebuah RAHASIA DI BALIK MUSIBAH
Sebelum nya sudah di jelaskan apa itu Muhasabah di Artikel sebelumnya yaitu ini

MUHASABAH (Upaya Evaluasi Diri Terhadap Kebaikan Dan Keburukan Dari Semua Aspek)



Bersabarlah..!!!

Kehidupan di dunia ini tidak selamanya bahagia, terkadang datang perkara yang menyusahkan, menyengsarakan dan kesedihan.

Itulah Sunnatullah, berbeda tatkala Seseorang nanti masuk syurga, Dia akan  merasakan kebahagiaan selamanya tanpa ada rasa kesedihan.

Terdengar kabar saudara kita terkena musibah tanah longsor, banjir, gunung meletus, dll.
Banyak di antara mereka yang kehilangan keluarga yang mereka cintai, harta benda, dll. Semua itu adalah musibah yang menimpa manusia.

Di luar negeri juga sebagian saudara kita tertimpa musibah, Umat Islam di Suriah di tindas oleh Pemimpin Zalim,  di Palestina di tindas oleh Yahudi, di Rongya juga umat Islam ditindas orang kafir.

Bahkan , Akhir-akhir ini terdengar berita kemanusiaan, kelaparan melanda sebagian daerah Afrika; Somalia, Etiopia, Sudan Selatan dan sekitarnya.

Kesedihan menyelimuti hati-hati kaum muslimin, mereka butuh bantuan berupa harta dan juga doa dari umat Islam seluruh dunia.

Kita yakin di balik adanya musibah itu ada hikmah yang agung, *karena musibah merupakan ujian atas orang-orang yang beriman,* bagaimana kualitas keimanan mereka, sebab orang yang mengaku beriman, pasti akan diuji,

 Allah Ta’ala berfirman :

أَحَسِبَ النَّاسُ أَنْ يُتْرَكُوا أَنْ يَقُولُوا آمَنَّا وَهُمْ لا يُفْتَنُونَ

"Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: "Kami telah beriman", sedang mereka tidak diuji lagi ?"
(QS Al-'Ankabuut : 2)

 Allah Ta'ala berfirman :

أَمْ حَسِبْتُمْ أَنْ تَدْخُلُوا الْجَنَّةَ وَلَمَّا يَأْتِكُمْ مَثَلُ الَّذِينَ خَلَوْا مِنْ قَبْلِكُمْ مَسَّتْهُمُ الْبَأْسَاءُ وَالضَّرَّاءُ وَزُلْزِلُوا حَتَّى يَقُولَ الرَّسُولُ وَالَّذِينَ آمَنُوا مَعَهُ مَتَى نَصْرُ اللَّهِ أَلا إِنَّ نَصْرَ اللَّهِ قَرِيبٌ

"Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk syurga, Padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu ? mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: "Bilakah datangnya pertolongan Allah?" Ingatlah, Sesungguhnya pertolongan Allah itu Amat dekat"
(QS Al-Baqoroh : 214).

Allah Ta’ala akan menguji manusia dengan ketakutan, kehilangan jiwa dan harta, untuk mengetahui siapa yang mau bersabar terhadap ujian itu,

Allah Ta’ala berfirman,

وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِنَ الأمْوَالِ وَالأنْفُسِ وَالثَّمَرَاتِ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ

"Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar"
(QS Al-Baqoroh : 155).
Maka, hendaklah orang yang ditimpa musibah untuk bersabar dan mengharap pahala besar dari Allah Ta'ala, 
Dan jangan sampai berkeluh kesah dan marah terhadap musibah itu,
 Sebagian orang ketika tertimpa sakit atau musibah, dia tidak ikhlas, kemudian dia malas untuk beribadah, malas untuk sholat, ini sungguh perkara yang dilarang. 

Janganlah menjadi orang yang keimanannya tipis, ketika diuji dengan musibah langsung berbalik menjauh dari Islam. 

Seseorang yang mulai kenal sunnah, mulai belajar sunnah, namun tatkala diuji dengan musibah,  kemudian meninggalkan sunnah, na'udzubillah. 

Jangan, janganlah seperti itu, janganlah seperti orang yang ada di dalam firman Allah Ta'ala berikut,

 ٱلنَّاسِ مَن يَعْبُدُ ٱللَّهَ عَلَىٰ حَرْفٍ ۖ فَإِنْ أَصَابَهُۥ خَيْرٌ ٱطْمَأَنَّ بِهِۦ ۖ وَإِنْ أَصَابَتْهُ فِتْنَةٌ ٱنقَلَبَ عَلَىٰ وَجْهِهِۦ خَسِرَ ٱلدُّنْيَا وَٱلْءَاخِرَةَ ۚ ذَٰلِكَ هُوَ ٱلْخُسْرَانُ ٱلْمُبِينُ 

"Dan di antara manusia ada orang yang menyembah Allah dengan berada di tepi; maka jika ia memperoleh kebajikan, tetaplah ia dalam keadaan itu, dan jika ia ditimpa oleh suatu bencana, berbaliklah ia ke belakang. Rugilah ia di dunia dan di akhirat. Yang demikian itu adalah kerugian yang nyata." (Q.S.Al-Hajj, 22:11)

Baca juga :

Bab Pelajaran Hidup


Ingatlah, bahwa Sakit atau Musibah itu adalah bisa menjadi penghapus Dosa atau meninggikan derajat seseorang, dengan syarat dia harus bersabar.

Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam pernah berkunjung ke rumah Ummu Saib kemudian beliau berkata :

جَابِرُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- دَخَلَ عَلَى أُمِّ السَّائِبِ أَوْ أُمِّ الْمُسَيَّبِ فَقَالَ « مَا لَكِ يَا أُمَّ السَّائِبِ أَوْ يَا أُمَّ الْمُسَيَّبِتُزَفْزِفِينَ ». قَالَتِ الْحُمَّى لاَ بَارَكَ اللَّهُ فِيهَا. فَقَالَ « لاَ تَسُبِّى الْحُمَّى فَإِنَّهَا تُذْهِبُ خَطَايَا بَنِى آدَمَ كَمَا يُ ذْهِبُ الْكِيرُ خَبَثَ الْحَدِيدِ »

"Ada apa denganmu wahai Ummu Saaib, engkau menggigil, dia menjawaba, “Aku sekarang tertimpa demam, semoga Allah tidak memberkahi penyakit demam.”_

Rasulullah berkata, “Janganlah engkau mencela penyakit demam, karena sesungguhnya penyakit demam itu menghapus dosa anak adam sebagaimana bara api menghilangkan karatan besi.”
 (HR Muslim: 6735).

 Rasulullah shallallaahu alaihi wasallam bersabda,

مِنْ مُسْلِمٍ يُشَاكُ شَوْكَةً فَمَا فٌوْقَهَا إِلَّا كُتِبَتْ لَهُ بِهَا دَرَجَةً وَ مُحِيَتْ عَنْهُ بِهَا خَطِيْئَةً – مسلم

Artinya:
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam telah bersabda,”Tidaklah dari seorang Muslim yang tertusuk duri hingga apa-apa yang lebih berat darinya, kecuali dicatat baginya derajat dan dihapus darinya dengan hal itu kesalahan (Riwayat Muslim).

Jangan bersedih dan mengeluh ketika sakit atau terkena musibah,  karena orang yang tidak merasakan sakit di dunia, dia ingin dirinya sakit di dunia, karena melihat pahala besar bagi orang yang sakit atau tertimpa musibah,

عَنْ جَابِرٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- :« يَوَدُّ أَهْلُ الْعَافِيَةِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَنَّ جُلُودَهُمْ قُرِضَتْ بِالْمَقَارِيضِ مِمَّا يَرَوْنَ مِنْ ثَوَابِ أَهْلِ الْبَلاَءِ ».

Dari sahabat Jabir radhiyallahu’anhu ia berkata, bahwa
 Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda,“Orang-orang yang dianugerahi kesehatan ketika di dunia pada hari kiamat menginginkan agar kulit-kulit mereka dipotong-potong ketika di dunia dahulu, karena mereka melihat betapa besar pahala orang-orang yang tertimpa cobaan di dunia.
(HR Baihaqi, Ash-Shohihah 2206).

Wallahu A'lam

Terimakasih sudah membac artikel ini semoga bermanfaat

Ustadz Agus Santoso, Lc., M.P.I 

No comments:

Post a Comment